Yupp... kalo ngomongin masalah ini elu semua pasti punya persepsi masing-masing. Tapi, kali ini gue pengen ngomongin hal yang satu ini, , , walo gue juga rada ragu buat angkat bicara masalah ini tapi, hati gue menggelitik kalo uda ngebahas masalah CINTA. Oww!!!
Of course lahh,,, everyone know about love! Hari gini siapa getoo yang kagak tahu bin tempe masalah cinta??? Tapi, rata2 dari elu-elu orang pada mengartikan cinta sebagai perasaan suka pada lawan jenis yang berujung pada keinginan untuk memiliki. Dari keinginan untuk memiliki inilah yang beranak pinak membuahkan istilah pacaran. Hayooo yang pada punya pacar cengar-cengir tuh... haha
Kalo buat gue secara pribadi, rasa suka itu wajar lahh ada n dirasain ama semua makhluk in the world, termasuk manusia n hewan juga, hehehe pokoknya semua makhluk daghh. Tapi, menurut sudut pandang gue ada sesuatu yang agak menyimpang dari pengertian cinta yang udah jadi referensi insan muda itu, yakni peng-aplikasian dari rasa cinta yang menjurus pada maksiat. (sok-sok an amat daghh ngemengnya yaakk??? Lagi insappp inih gue ceritanya)
Elu-elu semua mungkin uda pernah denger tentang macem2 maksiat, ada maksiat mata, maksiat telinga, maksiat hati, dan laen2... Nah lu, udah berapa banyak daghh perbuatan maksiat yang selama ini kite2 lakuin??? Kagak keitungg!!! Astagfirullah...
Nahh... tanpa kita sadari maksiat itu bagaikan bumbu dalam kehidupan kita. Pas lagi ngumpul ama temen-temen mulut kita tak bisa terjaga untuk ngomongin orang, ini maksiat lisan... kalo kita ngeliat cowo or cewe yang cakep, mata kita ga mau ngedipp melototin n ternganga ama pesona kecakepannya, ini maksiat mata... pas kita ngedenger gosip tentang orang lain ini bisa jadi maksiat telinga huahhh... apalagi kalo nurutin hawa nafsu??? Gubbragg!!!
Sesungguhnya cinta yang se-hakiki-nya dikenal sebagai cinta adalah cinta Allah, maksudnya??? Ya,,, menurut gue, cinta lain selain cinta Allah itu adalah cinta palsu. Kenapa bisa gue ngomong begitu? Alasannya simpel, cinta yang kita miliki selalu bersyarat, kita cinta ama ibu kita itu karena dia adalah ibu kita, coba kalo dia bukan ibu kita??? Belum tentu kan kita sayang ama dia??? Kita cinta ama pacar kita itu bukan sepenuhnya kita cinta pada sosok dia apa adanya, mungkin aja kita cinta sama dia karena satu sisi dari dia semata, mungkin karena dia ganteng, karena dia baik, atau karena dia kaya, dan alasan2 lain yang bikin kita sayang n cinta ama dia. Tapi kalo cinta Allah, tak mengenal alasan n selalu mengalir. Lautan samudera pun tidak seluas cinta Allah kepada hamba-Nya. Sekalipun penjahat, orang non islam, orang kaya, orang miskin dan orang gila, semua mendapatkan curahan cinta yang tiada tara dari Allah. Kita diberi hidup pun itu merupakan salah satu bentuk cinta Allah pada kita. So,,, jangan sampai cinta palsu kita mengalahkan cinta hakiki dalam keutamaannya, dalam prakteknya, dan sebagainya.
Cinta hakiki atas dasar cinta Allah sepatutnya menjadi landasan bagi cinta-cinta lain, termasuk cinta palsu kita agar kepalsuan itu menjadi sebuah kebenaran dan jadi lebih bermakna. Apa maksudnya???
Maksud gue, karena Allah sebegitu mencintai kita tanpa memandang bulu, ras, kaya, miskin, dll maka sebagai makhluk-Nya tentu kita harus mencintai Allah melebihi apapun di dunia ini, karena Allah lah yang telah memberi kita kehidupan, Allah lah yang telah memberi kita curahan nikmat duniawi dan segala macam anugrah cinta-Nya. Gimana cara kita mencintai Allah?
Kalo anak muda zaman sekarang meng-apresiasikan cintanya dengan berpacaran. Maka kita pun bisa berpacaran ama Allah. Lho??? Maksud gue, berpacaran disini tuu artinya kita selalu menjalin hubungan dengan Allah yakni dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya. Kalo gaya pacaran anak muda itu menjalin komunikasi dengan sms-an, telponan, maka komunikasi kita dengan Allah adalah sholat dan doa. Kalo anak muda yang berpacaran itu suka kangen ama pacarnya dan inget terus ama pacarnya, maka kita pun merindukan Allah dan mengingatnya dengan selalu berdzikir. Dan kalo anak muda zaman ayeuna cinta mati ama pacarnya, maka cinta mati kita hanya untuk Allah sekalipun kita mencintai yang selain-Nya, maka cinta kita pada selain Allah itu haruslah didasarkan pada Allah.
Cinta pada pacar, karena Allah...
Cinta pada orangtua, karena Allah...
Cinta pada teman, karena Allah...
Seperti apa cinta yang karena Allah??? Yakni cinta yang muncul karena rasa cinta kita kepada Allah. Misalnya, kita cinta pada seseorang, bukan karena dia ganteng/cantik, kaya ataupun baik, tapi karena ia sholeh/sholehah dan taat kepada Allah. Begitulah,,, celoteh gue kali ini. Kita sebagai manusia yang jadi gudangnya salah dan dosa, haruslah mencoba dan selalu mencoba agar kita tak mencintai yang lain melebihi cinta kita kepada Allah. Disini, gue bicara bukan berarti gue udah perfect... justru gue juga masih memble, makanya kita berusaha bareng-bareng untuk meng-introspeksi diri... bertanya pada hati nurani,
“sudahkah anda mencintai Allah dengan seutama-utamanya cinta yang anda miliki?”
Jika sudah, maka kita pertahankan, jika belum, maka kita mulai dari sekarang! Tempatkan Allah pada cinta terbesar kita sebelum cinta kita yang lain, cinta pacar, keluarga, orangtua, teman, dll. Allah nomor satu di hati kita.
Semoga bermanfaat buat gue, elu n the others...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar