gama dan gami pergi ke sungai. Mereka hendak berjemur dan bermain bersama katak lainnya. Pada saat berangkat dari rumah, gama dan gami melihat gomu, katak terhebat di sana. Tampaknya si gomu juga akan pergi ke sungai.
Gami: gama, itu bukannya si gomu ya???
Gama: mana???
Gami: ituuu yang itu tuh??? Masa kamu ga liat? Pake kacamata donk! (sambil menjulurkan lidah panjangnya, menunjuk ke arah gomu)
Gama: ohh yang ituu?? Iyaa, dia si gomu katak paling populer. Kenapa memangnya?
Gami: ahh, populer apanya? Jelek begitu... (melengos)
Gama: ckck
Sesampainya di sungai, dengan semangat gami melompat ke tengah sungai. Aksi lompatnya itu mengalihkan perhatian katak-katak lainnya yang berada di sungai. Gami tersenyum lebar, ia merasa bahwa semuanya kagum dengan lompatan indahnya. Gama hanya melongo melihat tingkah saudaranya yang aneh.
Gami: gama!!! Ayooo sini lompat!
Gama: fiuhhh... aku disini saja! Lagipula disini lebih lembab dan nyaman.
Gami: ahhh, kamu ini penakut!
Dari tadi si gomu memperhatikan gerak-gerik gami. Ia kesal karena semua orang jadi memperhatikan tingkah gami yang melompat sambil berenang dengan gaya-gaya yang aneh dan lucu. Gami menjadi pusat perhatian dan memicu gelak tawa semua katak yang ada disana. Gama hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah saudaranya itu.
Gomu berenang ketengah menghampiri gami. Ia mengikuti dan meniru gaya renang gami. Gami kesal dan terkesan tak mau kalah. Semua malah tertawa mlihat dua ekor katak bodoh melakukan gaya-gaya aneh ditengah sungai.
Gami: heyy! Apa-apaan kamu!
Gomu: kamu yang apa-apaan??! Mau sok populer ya?
Gami: ohh jadi kamu sirik ya ngeliat gerakan aku yang indah dan dikagumi semua orang disini?? Ihhh... gerakan aku emang bagus dan aku emang populer. Baru nyadar ya?
Gomu: apa kamu bilang? Sirik??? Please deh... katak jelek kayak kamu ngapain juga disirikin... ga level!
Gami: sembarangan kamu! Awas ya!!!
Gami dan gomu terlibat perang sengit. Gama menyadari hal itu, tapi ia tak mau tau. ia hanya melihat dari kejauhan. Dalam tengah babak pertempuran, tiba-tiba semua katak berlompatan ke tepi sungai. Gami dan gomu tetap saja dengan pertarungan mereka tanpa menyadari semua penonton telah pergi. Air sungai pun bergetar dan bergelombang setelah tubuh seekor gajah terbanting ke sungai. Luapan air yang bergulung-gulung menghantam tubuh gami dan gomu.
Gami: ahhh!!! Tsunami... tsunami...
Gomu: ayah,,, ibu,,, tolong! Aku mau mati. Hiks
Gami: gama! Tolong aku...
Gama mencari ranting dan melompat. Ia menjulurkan ranting ke arah gami dan gomu kemudian gami dan gomu menangkap ranting dan berpegangan pada ranting. Gama berenang sambil menyeret ranting ke tepian.
Gama: makanya jangan sok pamer! Yang penakut tu siapa coba? Ckckck
Gami: (cemberut)
Gomu: (menangis)
Gama: hufhtt... begini nih kalo bisanya pamer padahal sendirinya penakut.
Semua katak yang berada ditepi sungai bersorak atas keberanian gama. Sejak saat itu, gama menjadi populer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar